facebook

Kami adalah Guru Inspiratif

Kami siap mencetak generasi emas.

Menjadi Guru adalah sebuah kebanggaan

Bangga karena anak didiknya mencapai kesuksesan-kesuksesan

Belajar

Orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan, sedangkan orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.

Waktu kita terbatas

Belajar dengan keras, cerdas dan ikhlas.

Sukses adalah hak semua orang

Anda adalah orang yang HEBAT.

Thursday, 12 December 2013

SENIMAN CILIK


Pablo Picasso mengatakan bahwa “All children are born Artists”. Hal ini berarti bahwa semua anak dilahirkan sebagai seniman. Seniman yang berarti orang yang memiliki kreatifitas. Setiap anak sudah dilahirkan dengan kreatif. Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, tidak mengenal kata tidak mungkin dan tidak takut salah. Anak adalah seniman cilik. Kita sebagai orang tua ataupun guru jangan terlalu protektif terhadap anak dengan melarang anak-anak untuk melakukan sesuatu sehingga “mematikan” kekreatifan anak yang sudah dimilikinya.
Selain itu, sistem pendidikan yang ada pun memiliki peran sentral supaya kekreatifan anak tidak “mati”. Jangan sampai ketika anak masuk sekolah sifat dasar kreatif anak menjadi “mati” juga. Albert Einstein mengatakan “Education is whatever remains after one has forgotten everything he learned in school”. Sistem pendidikan yang dilakukan harus bisa mengembangkan kreatifitas yang dimiliki anak. Anak harus terus diberi dorongan untuk mengembangkan kreatifitasnya, anak-anak harus diberikan perhatian dengan penuh kasih sayang, kita sebagai orang tua ataupun guru harus bisa menghargai keunikan setiap anak dan berikanlah dunia untuk anak jelajahi (Contextual Learning).
Salah satu novel yang berjudul Toto-Chan Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi merupakan contoh novel yang menginspirasi tentang anak yang kreatif. Novel ini merupakan kisah nyata dari Tetsuko pada saat ia kecil. Novel ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Toto-Chan yang tidak lain adalah Tetsuko. Anak ini dianggap nakal oleh gurunya karena suka membuat kekacauan dikelas seperti berdiri di depan jendela terus memanggil pemusik jalanan untuk bernyanyi dan terus menerus membuka atau menutup mejanya untuk memasukan sesuatu. Para guru disekolahnya pun sudah tak tahan lagi dengan tingkah laku anak ini sehingga akhirnya anak ini dikeluarkan dari sekolahnya tersebut. Padahal, sebenarnya anak ini hanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Tetapi karena Toto-Chan memiliki Ibu yang menyayanginya dengan sepenuh hati dan mengerti dengan keunikan yang dimilikinya. Maka Ibunya itu terus memberikan dorongan kepada Toto-Chan untuk mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya. Ibu Toto-Chan kemudian memasukan Toto-Chan ke sekolah bernama Tomoe Gakuen (berdiri tahun 1937). Sekolah ini tidak seperti sekolah pada umumnya karena ruangannya terbuat dari gerbong kereta api. Susasana pemandangannya pun pemandangan alam sehingga para muridnya seolah-olah serasa bukan sekolah tetapi sedang melakukan sebuah perjalanan yang menantang rasa ingin tahu mereka. Anak-anak bisa belajar sambil menikmati pemandangan alam di luar gerbong. Anak-anak serasa sedang menjelajahi dunianya.
Mata pealajarnnya pun dikemas secara tak biasa. Yaitu setiap murid boleh memilih mata pelajaran yang disukainya. Sehingga dengan hal ini anak-anak belajar sesuai dengan minat dan bakatnya yang akan mengantarkan mereka kedalam pembelajaran yang menyenangkan. Unik sekali sekolah ini.
Selain disekolah ini Toto-Chan mendapatkan pengetahuan tentang berhitung, fisika dan lain-lain, disekolah ini juga dia diajarkan nilai-nilai karakter yang harus tertanam di dalam diri anak-anak seperti tumbuhnya rasa percaya diri, menghargai orang lain dan hidup secara mandiri.
Sekolah Dasar Tamoe ini sangat menarik sekali jika dibandingkan dengan Sekolah Dasar di Indonesia pada umumnya yang terkesan membosankan karena tampilan kelas-kelasnya monolog. Kelas-kelas yang monolog ini membuat siswa menjadi pasif sehingga dapat “mematikan” kreatifitas yang dimilikinya. Sekolah Tamoe ini dirancang secara unik untuk merangsang sifat kreatif yang dimiliki anak dengan ruangan kelas yang terbuat dari gerbong kereta api dan juga dilengkapi dengan pemandangan alam diluar gerbong sehingga anak-anak terkesan sedang melakukan perjalanan yang sangat mengasyikan. Siswa menjadi sangat aktif.
Mr. Kobayashi  selaku kepala sekolah SD Tamoe ini berkata kepada para guru “Agar tidak mencoba memaksa anak-anak tumbuh sesuai bentuk kepribadian yang sudah digambarkan”. Anak-anak harus tumbuh sesuai dengan keunikannya dan berikanlah dunia untuk dijelajahi olehnya. Mr. Kobayashi mengatakan “Serahkan mereka kepada alam. Jangan patahkan ambisi mereka, cita-cita mereka lebih tinggi daripada cita-cita kalian.”
Itulah sebuah inspirasi dari novel yang berjudul Toto-Chan Gadis Cilik di Jendela. Kita semua terutama sebagai pendidik harus memahami bahwa sejatinya anak-anak itu sudah dilahirkan dengan kreatif. Kita jangan sampai “mematikan” sifat kreatif yang dimiliki oleh anak. Kita harus bisa mengembangkan sifat kreatif yang dimiliki oleh anak. Anak adalah seniman cilik. Berikanlah dorongan terus kepada anak untuk mengembangkan kreatifitasnya, anak-anak harus diberikan perhatian dengan penuh kasih sayang, kita sebagai orang tua ataupun guru harus bisa menghargai keunikan setiap anak dan berikanlah dunia untuk anak jelajahi (Contextual Learning).

Sumber :
PPT (Power Point) Kreshna Aditya. Menumbuhkan Kreatifitas Anak Usia Dini.
Novel Toto-Chan Gadis Cilik di Jendela...
download novel Toto-Chan.. klik download!!

Saturday, 7 December 2013

CHILDREN LEARN WHAT THEY LIVE

Berikut ini terjemahan puisi karya Dorothy Law Nolte berjudul “Children Learn What They Live”. Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi buat kita.

Jika anak banyak DICELA, ia akan terbiasa MENYALAHKAN
Jika anak banyak DIMUSUHI, ia belajar menjadi PEMBERONTAK
Jika anak hidup dalam KETAKUTAN, ia selalu merasa CEMAS dalam hidupnya
Jika anak sering DIKASIHANI, ia belajar MERATAPI nasibnya
Jika anak dibesarkan dalam OLOK-OLOK, ia akan menjadi seorang PEMALU
Jika anak dikelilingi RASA IRI, ia TAK AKAN PUAS dengan APAPUN yang dimilikinya

Jika anak dibesarkan dalam PENGERTIAN, ia akan tumbuh menjadi PENYABAR
Jika anak senantiasa diberi DORONGAN, ia akan berkembang dengan PERCAYA DIRI
Jika anak DIPUJI, ia akan terbiasa MENGHARGAI orang lain
Jika anak DITERIMA dalam lingkungannya, ia akan belajar MENYAYANGI
Jika anak TIDAK BANYAK DIPERSALAHKAN, ia akan SENANG menjadi DIRI SENDIRI
Jika anak dibesarkan dalam KEJUJURAN, ia akan terbiasa melihat KEBENARAN
Jika anak DITIMANG tanpa berat sebelah, ia akan besar dalam nilai KEADILAN
Jika akan dibesarkan dalam RASA AMAN, dia akan MENGANDALKAN DIRI danMEMPERCAYAI orang lain

Jika anak tumbuh dalam KERAMAHAN, ia akan melihat bahwa DUNIA itu sungguh INDAH.

Monday, 2 December 2013

Volunteers Day di SDN 014 Gunung Belah Tarakan


Sabtu, 30 November 2013 PT Trakindo Cabang Tarakan melakukan program relawan mengajar di sekolah dampingan yakni kegiatan Volunteers Day. Sebanyak 28 karyawan Trakindo mengikuti kegiatan Volunteers Day di SDN 014 Gunung Belah Tarakan. Para relawan mengajar ini dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing mengajar di satu kelas. Tepat pukul 10.00 wite kelima kelompok ini mulai mengajar di kelasnya masing-masing.

Para Relawan sebelum mengajar
Kelompok yang mengajar anak-anak kelas IIA belajar tentang menggambar dan juga belajar untuk membuat unit CAT DP25 dari kertas Origami. Kelas IIB yang dimotori oleh kepala Trakindo Cabang Tarakan yakni Pak Dimas Setya mengajarkan tentang PPKn dan juga tentang games Teka Teki Silang yang berhubungan dengan materi-materi yang diajarkan. Kelompok yang mengajar kelas IVA, suasana kelasnya lebih meriah lagi karena pembelajarannya itu dikemas dengan suasana ulang tahun. Anak-anak kelas IVA ini diajak untuk cerdas cermat dan juga diajak untuk melakukan games. Selanjutnya untuk kelas V, anak-anak belajar tentang bahasa inggris, PLH, Matematika dan lain-lain. Yang terakhir yaitu kelas VI belajarnya menggunakan media infokus. Branch Manager Trakindo Tarakan yakni Pak Tri Heru Iman Susilo hadir juga untuk mengajar di kelas VI ini. Anak-anak kelas VI disuruh untuk menyebutkan arti dari kata bahasa inggris dari gambar yang tampak di infokus. Selain itu juga mereka diberikan kuis oleh para relawan mengajar ini dengan menyusun kalimat dalam bahasa inggris.

Para Relawan sedang mengajar
Dari keseluruhan kegiatan Volunteers Day yang dilakukan oleh PT Trakindo Cabang Tarakan ini nampak sekali anak-anak sangat antusis dan senang dalam mengikutinya. Pembelajaran nya itu dikemas sangat menyenangkan (Learning is Fun) karena dilakukan dengan games-games yang sifatnya edukatif. Selain itu juga, setelah selesai mengikuti kegiatan anak-anak diberikan hadiah oleh para relawan. Bahkan ada juga relawan yang sampai mengeluarkan uang pribadinya untuk diberikan kepada anak yang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung sebagai reward. Hal ini membuktikan bahwa para relawan juga sangat menikmati kegiatan Volunteers day ini.

Reward dan keceriaan kegiatan Volunters Day
Semoga dengan adanya kegiatan Volunteers Day ini dapat semakin memperkokoh tali silaturahmi antara PT Trakindo cabang Tarakan dengan SDN 014 Gunung Belah. Selain itu juga, “semoga bakat-bakat mengajar dari karyawan Trakindo ini dapat tersalurkan dengan adanya Volunteers Day” ujar Pak Dimas Setya ketika dalam acara ramah tamah setelah kegiatan Volunteers Day selesai.

Foto Bersama


Ihsan Ariatna



01 Desember 2013