Setiap manusia memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing
sehingga dengan hal ini maka setiap pribadi manusia juga bersifat unik. Allah
memberikan karunia berupa potensi yang beragam kepada setiap manusia. Kita
sebagai manusia harus mensyukurinya dengan cara terus menerus
mengaktualisasikan potensi yang sudah diberikan tersebut. Dan sebelum kita
mengaktualisasikan potensi tersebut maka kita harus terlebih dahulu membaca apa
yang menjadi potensi diri kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang pertama
kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Surat Al-Alaq yakni surat yang
memerintahkan kita untuk membaca terlebih dahulu.
Salah satu program Pendampingan Sekolah PT Trakindo Utama dan Makmal Pendidikan Dompet
Dhuafa yang mengusung cerdas literasi adalah dengan adanya kelas membaca bagi
siswa sekolah dasar yang didampingi. Program kelas membaca ini dilakukan supaya
anak gemar dan senang untuk membaca. Sehingga ketika anak gemar dan senang
membaca maka akan membentuk habit membaca di dalam diri anak tersebut.
SDN 014 Gunung Belah telah menerapkan kelas membaca di sekolahnya. Salah satunya adalah kelas 1A.
Gambar kelas membaca 1A
Anak-anak sangat antusias sekali untuk mengikuti kelas ini. Mereka
senang dengan buku bacaannya apalagi buku tersebut di penuhi dengan gambar yang
warna warni yang akan menarik perhatian siswa. Setelah mereka membaca maka
hasil bacaannya akan ditulis kembali ke dalam buku catatan masing-masing siswa
dalam bentuk rangkuman. Setelah itu maka guru kelas akan menilai hasil dari
bacaannya yang sudah ditulis di buku catatan masing-masing siswa.
Bu Dewi Mulyati, S.Pd adalah guru
wali kelas 1A. Beliau adalah salah satu guru yang sangat berpotensi di SDN 014
Gunung Belah. Beliau selalu istiqomah untuk terus memberikan yang terbaik
kepada setiap anak didiknya khususnya kelas 1A. Dengan program cerdas literasi
yang diberikan oleh Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa maka beliau selalu berusaha
untuk terus menerapkannya secara berkelanjutan terutama kepada setiap siswanya.
Salah satu program yang beliau jalankan adalah kelas membaca sebagai langkah
awal untuk mengaktualisasikan potensi dari setiap siswanya. Bahkan dalam
pelaksanaannya pun bukan hanya siswa yang membaca tetapi beliau juga ikut
membaca. Beliau juga dapat memberikan contoh atau ketauladanan membaca kepada
siswanya.
Setelah kelas membaca selesai, maka Bu
Dewi dengan semangatnya mengajak anak didiknya untuk kembali ke kelas karena
beliau akan memberikan sebuah cerita. Seketika itu para siswa pun semakin
bergembira dengan mengucapkan “Asyik!!”. Bu Dewi pun mulai bercerita, tampak
anak-anak begitu serius tapi santai untuk menyimak cerita yang disampaikan oleh
Bu Dewi. Mereka sangat senang sekali diberikan cerita oleh Bu Dewi. Kelas
mendongeng yang dilakukan oleh Bu Dewi juga merupakan salah satu program
pendampingan sekolah khususnya untuk pendidik. Dengan kelas mendongeng ini
diharapkan daya imajinasi siswa semakin meningkat.
Gambar Bu Dewi ketika bercerita
Itulah
sesosok guru yang benar-benar memiliki jiwa pendidik. Beliau adalah guru yang
bukan hanya “sekedar” mendidik siswanya, tetapi beliau adalah sesosok guru yang
memiliki dedikasi dan perhatian yang baik terhadap siswanya. Mendidik dengan hati
dan penuh totalitas. Guru model yang seperti ini perlu diapresiasi.
Sejatinya,
guru harus dapat memfasilitasi berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap
siswanya. Mudah-mudahan dengan kelas membaca di SDN 014 Gunung Belah ini yang
dicontohkan oleh Bu Dewi Mulyati S.Pd dapat menjadi gerbang awal bagi siswa
dalam mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment