Sahabat,
di dunia ini tersimpan kekuatan bagi siapa saja yang ingin hidupnya lebih baik.
Apakah itu soal rizki, sembuh dari penyakit, mampu membayar utang dan
keinginan-keinginan yang lain. Kekuatan
ini tidak “pandang bulu”. Apakah dia itu orang yang beragama atau atheis
sekalipun karena kekuatan ini berlaku universal
yakni akan bekerja kepada semua orang yang mengerjakannya. Kekuatan ini
dinamakan kekuatan memberi atau sedekah. Memberi itu bermakna luas. Jadi bukan
hanya berbentuk uang saja tetapi bisa juga dalam bentuk tenaga, pemikiran dan
lain-lain. Begitupun dengan balasan-Nya juga bermakna luas, bukan hanya
berbentuk uang atau harapan kita terkabulkan tetapi bisa juga dalam bentuk
kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada kita seperti kesehatan,
keselamatan dan masih banyak lagi kenikmatan-kenikmatan yang lain. Maka, nikmat
mana lagi yang akan engkau dustakan.
Memberi
memiliki kekuatan yang powerfull
karena akan memberikan efek yang positif bagi orang-orang yang mengamalkannya.
Tidak menjadi masalah apakah memberinya itu ikhlas atau gak ikhlas, pasti akan
dibalas oleh-Nya. Memberi itu jangan mempermasalahkan ikhlas atau gak ikhlas.
Kalau kita terlalu mempermasalahkan ikhlas gak ikhlas, lalu kapan kita berani
untuk mengambil langkah action
memberi. Kalau pun benar kita memang gak ikhlas untuk memberi, maka berlatihlah
terus untuk memberi karena nanti juga kita akan ikhlas dengan sendirinya. Jadikanlah
memberi menjadi kebiasaan yang mendarah daging di dalam diri kita.
Ketika
kita memberi maka Allah menjanjikan akan membalasnya sampai 10 kali lipat atau
bahkan sampai 700 kali lipat. Perhatikanlah ayat Al Qur’an di bawah ini.
Barangsiapa membawa amal yang baik,
Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa
perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al
An’am: 160)
Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)
Kemudian perhatikan
juga Hadist di bawah ini.
Tidak
akan pernah berkurang harta yang disedekahkan ... kecuali ia bertambah ...
bertambah ... bertambah ...”. (HR. At-Tirmidzi)
Sahabat,
Inilah matematika Allah yang di luar jangkauan nalar manusia. Dengan kita semakin
banyak memberi maka kita juga akan semakin banyak menerima. Ketika kita memberi
maka sama saja kita sedang berinvestasi bagi diri kita sendiri. Giving is Powerfull. Inilah janji Allah
dan tidak ada yang tidak mungkin dihadapan-Nya.
Sahabat,
kalau kita hubungkan ke dalam ilmu sains memberi juga berlaku hukum aksi min
reaksi. Ini adalah bunyi hukum Newton yang ketiga. Jadi ketika kita memberikan
aksi terhadap sesuatu maka sesuatu tersebut akan memberikan reaksinya juga
terhadap kita. Ketika kita memberi maka kita akan menerima. Sebaliknya ketika
kita tidak memberi maka dapat dipastikan kita juga tidak akan menerima. Laksanakanlah
kewajiban kita terlebih dahulu maka kita juga akan mendapatkan hak kita.
Sahabat,
teruslah memberi baik disaat kita lapang bahkan disa’at kita sempit sekalipun kita harus memberi. Sesuai dengan
firman Allah dalam surat Ath-Thalaaq ayat 7 “Dan orang yang disempitkan rezekinya
hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya ...”. Jadi,
berlatihlah untuk terus memberi dan lakukan secara konsisten. Ingat, kebiasaan
memberi dapat dibentuk dengan melakukan latihan dan pengulangan.
0 comments:
Post a Comment