Di sekolah SDN 014 Gunung Belah yang saya dampingi ternyata disana ada
kelas siang. Hal ini terjadi karena jumlah peminat yang masuk ke sekolah
tersebut meningkat sehingga ada kelas yang dibagi dua (2 rombel). Kelaspun
menjadi tidak cukup untuk menampung seluruh anak sehingga diadakanlah kelas
siang untuk kelas 3 dan 4b.
Sebagai pendamping maka mau tidak mau saya harus tinggal disekolah
sampai sore. Berangkat pagi, pulang sore karena harus juga mendampingi kelas
sore yang ada disekolah tersebut.
Kelas sore masuk jam satu siang dan istirahat jam 3 sore. Bel
istirahat pun berdering, maka ketika itu juga anak-anak langsung “berseliweran”
keluar untuk istirahat.
Dari kondisi tersebut saya melihat ada peluang untuk mengajak
anak-anak untuk shalat Ashar berjama’ah. Daripada jajan dan main-main tak
karuan lebih baik kita ajak saja mereka untuk shalat ashar berjamaah karena di
sekolah itu juga ada musholanya. Hal ini juga saya lakukan untuk menanamkan
sikap tepat waktu kedalam diri anak-anak dalam mengerjakan shalat. Ketika saya
mengajak mereka untuk shalat ada sebagian yang langsung tertarik dengan ajakan
saya dan ada juga yang tidak. Seketika itu juga ternyata guru kelas tiga
melihat ajakan yang saya lakukan untuk mengerjakan shalat berjamaah sehingga
beliau pun langsung juga mengintruksikan anak-anak didiknya untuk shalat
berjamaah. Ada rasa senang dan bangga juga ketika gurupun ikut andil dalam
menggerakkan anak didiknya untuk melakukan hal yang sangat bermanfaat.
Anak-anak pun dengan riangnya sambil lari-lari ambil wudhu untuk mengerjakan
shalat. Anak-anak menjadi ma’mum dan saya sebagai imamnya. Saya berharap bahwa
shalat berjama’ah ini dapat terprogram dengan baik sehingga dapat berjalan
secara rutin.
0 comments:
Post a Comment