“Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Itulah
ungkapan yang dapat pula berarti bahwa karakter anak tidak akan jauh berbeda
dengan karakter orang tuanya. Sehingga, ketika kita ingin mengetahui karakter
seorang anak maka lihatlah karakter orang tuanya. Karakter anak merupakan cerminan
karakter orang tua.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda : “Setiap bayi
terlahir dalam keadaan fitrah, namun kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia
Yahudi, Nashrani atau Majusi”. Hadist tersebut juga memiliki arti penting
tentang pendidikan orang tua terhadap anak. Pola asuh orang tua di rumah sangat
berpengaruh terhadap karakter anak, jauh-jauh lagi mengenai agamanya.
Ketika di lapangan, khususnya di sekolah dasar tempat
saya mengabdi. Banyak sekali perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan
anak-anak seperi malas masuk sekolah, berkelahi, buang sampah sembarangan,
mengatakan kata-kata yang kotor dan masih banyak lagi. Terkadang, guru pun
mengalami kebingungan untuk menyelesaikan perilaku-perilaku menyimpang yang
dilakukan anak tersebut karena sudah berulang kali ditegur dan diperingatkan
tetapi tetap saja tidak ada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Banyak orang tua
yang memiliki paradigma bahwa pendidikan anak hanya
diserahkan ke sekolah saja. Padahal didalam pendidikan itu ada tiga pilar yang
harus berjalan “seirama” untuk
mencapai kesuksesan mendidik anak yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sehingga, hal itu mengisyaratkan
bahwa kewajiban untuk memberikan pendidikan terhadap anak bukan hanya tugas
sekolah tetapi itu juga menjadi tugas keluarga dan masyarakat. Dikeluargalah
anak akan mendapatkan pendidikan yang pertama dan yang paling utama.
Keluarga mempunyai peran penting dalam berkoordinasi
dengan pihak sekolah. Karena keluarga merupakan media anak untuk mengenal
lingkungannya dari mana ia beranjak untuk bereksplorasi dan menemukan sifat,
sikap dan kemampuannya dalam membedakan berbagai objek di dalam lingkungannya
(Semiawan. C : 2002). Lingkungan keluarga yang tidak baik akan menghambat perkembangan anak
misalnya anak yang berasal dari keluarga yang
broken home,
anak yang memiliki orang tua sibuk sehingga tidak peduli dengan perkembangan
anaknya. Karena anak kurang perhatian di
rumah maka dia mencari perhatian di sekolah dengan melakukan perilaku-perilaku
menyimpang. Dengan demikian, peran orang tua dalam membangun perkembangan
karakter anak menjadi sangat penting.
Pendidikan yang diperoleh anak dari orang tua adalah fase
awal pendidikan anak yang paling penting sebelum mereka menginjak pendidikan di
sekolah dan di masyarakat. Anak akan memperoleh pendidikan yang pertama dan
utama dari orang tuanya apalagi untuk anak yang berada pada masa Golden
Age. Pendidikan awal anak berada “ditangan” orang tua. Pola asuh orang tua yang
baik akan menghasilkan karakter anak yang baik pula, begitupun sebaliknya.
Sehingga, kepada semua orang tua marilah kita bangun pendidikan karakter
terbaik untuk anak yang dimulai di setiap “sudut” rumah kita.
0 comments:
Post a Comment