facebook

Tuesday 7 October 2014

Pendidikan Karakter di “Sudut” Rumah

“Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Itulah ungkapan yang dapat pula berarti bahwa karakter anak tidak akan jauh berbeda dengan karakter orang tuanya. Sehingga, ketika kita ingin mengetahui karakter seorang anak maka lihatlah karakter orang tuanya. Karakter anak merupakan cerminan karakter orang tua.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda : “Setiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah, namun kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nashrani atau Majusi”. Hadist tersebut juga memiliki arti penting tentang pendidikan orang tua terhadap anak. Pola asuh orang tua di rumah sangat berpengaruh terhadap karakter anak, jauh-jauh lagi mengenai agamanya.  
Ketika di lapangan, khususnya di sekolah dasar tempat saya mengabdi. Banyak sekali perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak seperi malas masuk sekolah, berkelahi, buang sampah sembarangan, mengatakan kata-kata yang kotor dan masih banyak lagi. Terkadang, guru pun mengalami kebingungan untuk menyelesaikan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan anak tersebut karena sudah berulang kali ditegur dan diperingatkan tetapi tetap saja tidak ada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.         
Banyak orang  tua yang memiliki paradigma bahwa pendidikan anak hanya diserahkan ke sekolah saja. Padahal didalam pendidikan itu ada tiga pilar yang harus berjalan seirama untuk mencapai kesuksesan mendidik anak yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehingga, hal itu mengisyaratkan bahwa kewajiban untuk memberikan pendidikan terhadap anak bukan hanya tugas sekolah tetapi itu juga menjadi tugas keluarga dan masyarakat. Dikeluargalah anak akan mendapatkan pendidikan yang pertama dan yang paling utama.
Keluarga mempunyai peran penting dalam berkoordinasi dengan pihak sekolah. Karena keluarga merupakan media anak untuk mengenal lingkungannya dari mana ia beranjak untuk bereksplorasi dan menemukan sifat, sikap dan kemampuannya dalam membedakan berbagai objek di dalam lingkungannya (Semiawan. C : 2002). Lingkungan keluarga yang tidak baik akan menghambat perkembangan anak misalnya anak yang berasal dari keluarga yang broken home, anak yang memiliki orang tua sibuk sehingga tidak peduli dengan perkembangan anaknya. Karena anak kurang perhatian di rumah maka dia mencari perhatian di sekolah dengan melakukan perilaku-perilaku menyimpang. Dengan demikian, peran orang tua dalam membangun perkembangan karakter anak menjadi sangat penting.
Pendidikan yang diperoleh anak dari orang tua adalah fase awal pendidikan anak yang paling penting sebelum mereka menginjak pendidikan di sekolah dan di masyarakat. Anak akan memperoleh pendidikan yang pertama dan utama dari orang tuanya apalagi untuk anak yang berada pada masa Golden Age. Pendidikan awal anak berada “ditangan” orang tua. Pola asuh orang tua yang baik akan menghasilkan karakter anak yang baik pula, begitupun sebaliknya. Sehingga, kepada semua orang tua marilah kita bangun pendidikan karakter terbaik untuk anak yang dimulai di setiap “sudut” rumah kita.

0 comments:

Post a Comment