Apakah
anda berprofesi sebagai pendidik?
Pernahkah
anda berhadapan dengan kelas yang hiperaktif? Kelas yang ramai, ribut dan gaduh
pada saat proses pembelajaran. Siswa teriak di sana sini sampai suasana kelas
tak terkendali bahkan sampai ada siswa
yang berkelahi.
Terus,
bagaimana perasaan anda ketika menghadapi kelas yang hiperaktif tersebut? Stres?
Kesal? Marah?
Tenang-tenang.
Kalau anda sebagai pendidik yang baik, maka anda harus tenang dalam menyikapinya.
Masalah tersebut dapat diselesaikan.
Alhamdulillah
pada tahun ajaran 2015-2016 saya diberikan amanah untuk mengajar kelas III di
SDN Indularang Kec Taraju Kab tasikmalaya. Kelas III yang saya tangani ini dikenal
dengan kelas hiperaktif. Rata-rata siswa nya tak bisa diam dan ramai tak
terkendali. Sehingga saya perlu melakukan sesuatu untuk mengatasi kelas yang
hiperaktif tersebut. Saya anggap bahwa kelas III ini memberikan tantangan
kepada saya.
Pengalaman
saya ketika menjadi Pendamping Sekolah di Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa
mengajarkan bahwa untuk menghadapi kelas hiperaktif maka kita harus mempunyai
manajemen kelas yang baik. Singkatnya, kelas yang baik adalah kelas yang
manajemennya baik juga. Kelas harus punya “alat tempur” yaitu prosedur atau tata
tertib sehingga kelas pun aman terkendali.
Sebuah
kelas memerlukan tata tertib. Pada saat kita berhadapan dengan siswa yang hiperaktif,
maka dibutuhkan sebuah tata tertib yang disepakati agar pembelajaran dikelas
dapat berjalan secara kondusif. Tata tertib tersebut harus diimplementasikan
dengan baik, bukan hanya sebagai pajangan semata. Tata tertib perlu dipajang
dikelas supaya siswa dapat terus menerus melihat dan memahami tata tertib
tersebut.
Sayapun
mencoba untuk membuat tata tertib kelas untuk menghadapi kelas yang hiperaktif.
Saya harus bisa menaklukan kelas tersebut. Tata tertib kelas tersebut saya buat
dari bahan-bahan yang sederhana, yaitu kertas karton, tali, jepitan baju,
kertas HVS, patlot dan pensil warna. Tata tertib kelas ini saya pajang sebagai
display di kelas. Adapun tata tertib kelas III yaitu:
1. Siswa
piket datang 15 menit sebelum bel berbunyi
2. Saat
bel berbunyi, siswa berbaris didepan kelas
dipimpin oleh salah satu siswa
3. Salim
dengan Bapak guru, kemudian masuk kelas dengan tertib
4. Membersihkan
tempat duduk masing-masing dari sampah
5. Duduk
dengan rapi ditempat duduk masing-masing
6. Berdoa
dipimpin oleh salah satu siswa secara bergantian
7. Siswa
yang datang terlambat:
-
Mengetuk Pintu
-
Mengucapkan salam, “Assalamualaikum
Wr.Wb”
-
Mengucapkan “Maaf, apakah saya boleh
masuk?”
-
Siswa dipersilakan duduk sesuai tempat
duduknya
8. Siswa
memperhatikan guru ketika mengajar
9. Siswa
yang ingin bertanya, menjawab dan izin ke kamar mandi mengangkat jari telunjuk
tangan kanan
10. Siswa
bermain, makan dan minum pada waktu istirahat
11. Sebelum
pulang sekolah:
-
Merapikan alat tulis setelah diminta
guru
-
Merapikan pakaian dan sepatu
-
Memungut sampah dan membuangnya ke
tempat sampah
-
Duduk rapi dan berdoa dipimpin oleh
salah satu siswa secara bergantian
-
Salim dengan guru dan keluar dengan
tertib
Ketika
saya implementasikan tata tertib tersebut, kelas pun dapat terkendalikan. Tidak
ada lagi siswa yang ngobrol, makan dan minum di kelas. Tidak ada lagi siswa
yang ribut, ramai, gaduh dan berteriak ketika proses pembelajaran berlangsung. Tata
tertib tersebut membuat kelas menjadi rapi dan teratur. Sebagai bentuk
penghargaan maka saya setiap hari selalu memberikan bintang kepada siswa yang
taat terhadap tata tertib. Siswa memerlukan penghargaan agar terus termotivasi
untuk melakukan hal-hal yang baik. Inilah salah satu cara yang saya lakukan
dalam mengatasi kelas yang hiperaktif.
Semoga
menginspirasi!!
0 comments:
Post a Comment