Terinspirasi
dari tulisan Thomas Amstrong yang terdapat dalam buku Ayah Edy “Rahasia Ayah
Edy Memetakan Potensi Unggul Anak”. Tulisannya itu berjudul “Sekolah Untuk Para
Binatang”. Dalam tulisan itu dikisahkan sekolah para binatang yang statusnya
“disamakan dengan manusia”. Sekolah binatang tersebut mewajibkan semua binatang
seperti elang, tupai, bebek, rusa dan katak harus bisa lulus pada lima mata
pelajaran pokok yaitu terbang, berenang, memanjat, berlari dan menyelam.
Terlihat
jelas bahwa beberapa jenis binatang sangat unggul dalam mata pelajaran
tertentu. Elang unggul dalam pelajaran terbang. Tupai unggul dalam pelajaran
memanjat. Bebek unggul dalam pelajaran
berenang. Rusa unggul dalam pelajaran berlari dan katak unggul dalam pelajaran
menyelam.
Begitulah,
mereka sangat unggul dalam mata pelajaran tertentu. Namun, kurikulum sekolah
mewajibkan mereka untuk lulus di semua mata pelajaran tersebut. Para binatang
pun satu demi satu mulai mempelajari mata pelajaran lain yang tak dikuasai
bahkan tak disukainya.
Elang
belajar untuk berenang dan menyelam sampai-sampai ia pingsan kehabisan nafas.
Tupai belajar terbang sehingga tubuhnya malah penuh dengan luka. Bebek belajar
memanjat terus walaupun ia terjatuh dan terluka. Semua binatang belajar susah
payah untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak disukainya.
Lalu,
perlahan–lahan elang pun kehilangan kemampuannya dalam terbang, tupai lupa cara
memanjat, bebek sudah tidak dapat lagi berenang dengan baik, katak sudah tidak
lagi kuat untuk menyelam.
Akhirnya
tak satupun murid-murid disekolah itu lulus. Dan yang paling menyedihkan adalah
kemampuan asli mereka jadi hilang setelah keluar dari sekolah. Kemampuan alami
mereka telah “dihancurkan” oleh kurikulum sekolahnya.
Dari
ringkasan cerita fabel diatas, kita
harus sadar bahwa sistem persekolahan manusia yang ada pada saat ini tidak jauh
beda dengan sistem persekolahan para binatang di atas. Kurikulum sekolah yang
ada pada saat ini mewajibkan anak untuk lulus di semua mata pelajaran.
Anak-anak dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran dan melupakan potensi
unggul yang dimiliki oleh setiap anak.
Setelah
anak-anak lulus dari sekolah dan bekerja, mereka akan bekerja setengah-setengah
karena tidak sesuai dengan potensi unggulnya. Bahkan ada yang bekerja diluar
latar belakang pendidikannya. Yang lebih parah lagi, mereka seringkali tawuran,
terlibat kedalam pergaulan yang bebas dan lain-lain. Akankah sistem pendidikan
yang ada saat ini terus dipertahankan? Apa kata dunia!!
Inspirasi
tulisan dikutif dari buku Ayah Edy “Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul
Anak”
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
ReplyDeleteSaya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya dan beliau juga membantu untuk melariskan usaha/dagangan saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) atau anda yg punya usaha ingin melancarkan usaha anda jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...