facebook

Kami adalah Guru Inspiratif

Kami siap mencetak generasi emas.

Menjadi Guru adalah sebuah kebanggaan

Bangga karena anak didiknya mencapai kesuksesan-kesuksesan

Belajar

Orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan, sedangkan orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.

Waktu kita terbatas

Belajar dengan keras, cerdas dan ikhlas.

Sukses adalah hak semua orang

Anda adalah orang yang HEBAT.

Saturday, 12 March 2016

GURU BISA JADI PENGUSAHA

Bergabung nya saya di Paytren berawal dari sebuah “Keresahan” hati saya. Yupz, keresahan masalah finansial. Hehee
Saya hanya bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah negeri yang jauh dari keramaian kota. Setiap bulan saya di bayar Rp. 300.000,00. Bayaran nya pun di bayarkan setiap 3 bulan sekali. Setiap bulan saya pun hanya bisa “Gigit jari” karena finansial saya gak mencukupi.
Dari sana pun saya berpikir untuk mencari peluang bisnis yang bisa membantu menyelesaikan “keresahan hati ini”. Hehe ..... Bisnis yang bisa dikerjakan dari rumah bahkan dimana saja supaya tidak mengganggu aktifitas saya sebagai seorang guru. Intinya bisnis yang flexible.
Jreeeng! Jreeng! Jreeng! Ketika saya buka FB, saya baca sebuah iklan tentang Paytren. Saya pun mulai tertarik dan mempelajari seluk beluk Paytren ini dari Mbah Google.
Setelah saya pelajari saya pun berniat bergabung dengan menginvestkan gaji saya selama 3 bulan di Paytren. Saya ambil paket Silver dulu karena paket itulah yang masih bisa saya tempuh.
Sebelum saya gabung di Paytren saya bertanya kepada calon leader/sponsor saya yaitu Kang Asdin. “Apa kiat-kiat sukses Kang Asdin di bisnis Paytren?” Tanya saya.
Kang Asdin menjawab “Ada dua hal yang mebuat saya sukses di Paytren yaitu kita harus dengan cepat membangun konektivitas dengan sesama manusia dan konektivitas dengan Allah. Itu aja!!. Konektivitas dengan manusia memakai Ilmu digital marketing dan kalau dengan Allah memakai Ilmu UYM”.
Setelah percakapan itu saya pun semakin penasaran. Apa itu Ilmu UYM? Dan apa itu ilmu digital marketing?
Hal-hal itu masih terdengar asing ditelinga saya yang notabene basic saya hanya sebagai seorang guru SD.
Semenjak saya gabung di Paytren saya pun mendapatkan jawaban dari rasa penasaran saya sebelumnya.
1.       Apa itu ilmu Uym?
Ternyata ilmu UYM adalah ilmu Ustad Yusuf Mansur. Hehehe
Pertanyaan lebih jauh lagi apa saja ilmu Ustad Yusuf Mansur itu?
Setelah saya baca-baca di beberapa sumber, ada tiga hal yang menjadi ilmu beliau dan saya singkat dengan 3K. Apa itu 3K? 3K adalah singkatan dari Kencengin ibadahnya, Kencengin doa’nya dan Kencengin gerak/usahanya. Intinya kalau kita ingin kaya maka harus deket-deket sama yang Maha Kaya. Kita harus yakin sama kekuatan Allah. Kalau Allah mengatakan “Jadi” ya terjadilah “Kun Fayakun”. Gak ada yang tak mungkin bagi Allah.
2.       Pertanyaan selanjutnya, apa itu ilmu digital marketing?
Pertanyaan ini pun terjawab setelah saya mendapatkan panduan-panduan  dan tool-tool marketing di forum PMT (Paytren Millionaire Team).
Saya pun terus mempraktekkan kiat-kiat sukses ala Kang Asdin yang sudah terbukti tokceeeeeer, kereeeen abis membuat usaha Paytren nya laris Maniiisss..
Semenjak saya gabung diPaytren Subhanallah banyak sekali manfaat yang saya dapatkan. Saya dapat penghasilan yang bisa “mengobati keresahan finansial” saya dan yang lebih mantap lagi saya berkumpul dengan orang-orang yang positif sehingga ruhiyah saya InsyaAllah terisi terus.
Dalam waktu sebulan saya bisa mendapatkan mitra 12-13 orang. Padahal saya profesinya hanya sebagai guru. Pagi berangkat kerja ke sekolah, dan pulang siang dari sekolah. Nah, setelah pulang dari sekolah itulah saya mencoba untuk berbisnis Paytren. Saya pun memanage bisnis Paytren ini untuk promosi di FB dalam sehari mengupdate status Paytren 6 kali.
Dua status pagi-pagi sebelum berangkat sekolah. Satu status waktu istirahat sekolah. Satu status waktu siang hari pas pulang sekolah. Satu status sore hari ba’da Ashar dan satu status lagi ba’da Maghrib. Itu saya lakukan rutin. Pasang status nya 40% inspirasi dan 60% tentang Paytren.
Alhamdulillah berkat kiat-kiat sukses ala Kang Asdin, saya pun sekarang  mendapatkan peringkat Star Leader di Paytren dan berhak mendapatkan 1 unit Smartphone.
Andrie Wongso mengatakan “Success Is My Right”. Sukses adalah hak semua orang. Dan anda pun berhak untuk sukses di Paytren.
Semoga cerita ini bisa memberikan Inspirasi untuk sahabat-sahabat semuanya.
Salam Sukses Berjamaah.
#GuruBisaJadiPengusaha
#GoBronzeLeader
#PaytreninAja

Sahabat mau daftar Paytren?
Silakan hubungi saya via WhatsApp atau Line (085352410231) atau bisa juga lewat Pin BBM (5E9FCF49)
Info lebih lengkap Paytren silakan kunjungi www.leaderpaytren.co.id

Wednesday, 11 November 2015

SEKOLAH UNTUK PARA BINATANG

Terinspirasi dari tulisan Thomas Amstrong yang terdapat dalam buku Ayah Edy “Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak”. Tulisannya itu berjudul “Sekolah Untuk Para Binatang”. Dalam tulisan itu dikisahkan sekolah para binatang yang statusnya “disamakan dengan manusia”. Sekolah binatang tersebut mewajibkan semua binatang seperti elang, tupai, bebek, rusa dan katak harus bisa lulus pada lima mata pelajaran pokok yaitu terbang, berenang, memanjat, berlari dan menyelam.
Terlihat jelas bahwa beberapa jenis binatang sangat unggul dalam mata pelajaran tertentu. Elang unggul dalam pelajaran terbang. Tupai unggul dalam pelajaran memanjat.  Bebek unggul dalam pelajaran berenang. Rusa unggul dalam pelajaran berlari dan katak unggul dalam pelajaran menyelam.
Begitulah, mereka sangat unggul dalam mata pelajaran tertentu. Namun, kurikulum sekolah mewajibkan mereka untuk lulus di semua mata pelajaran tersebut. Para binatang pun satu demi satu mulai mempelajari mata pelajaran lain yang tak dikuasai bahkan tak disukainya.
Elang belajar untuk berenang dan menyelam sampai-sampai ia pingsan kehabisan nafas. Tupai belajar terbang sehingga tubuhnya malah penuh dengan luka. Bebek belajar memanjat terus walaupun ia terjatuh dan terluka. Semua binatang belajar susah payah untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak disukainya.
Lalu, perlahan–lahan elang pun kehilangan kemampuannya dalam terbang, tupai lupa cara memanjat, bebek sudah tidak dapat lagi berenang dengan baik, katak sudah tidak lagi kuat untuk menyelam.
Akhirnya tak satupun murid-murid disekolah itu lulus. Dan yang paling menyedihkan adalah kemampuan asli mereka jadi hilang setelah keluar dari sekolah. Kemampuan alami mereka telah “dihancurkan” oleh kurikulum sekolahnya.
Dari ringkasan cerita fabel diatas,  kita harus sadar bahwa sistem persekolahan manusia yang ada pada saat ini tidak jauh beda dengan sistem persekolahan para binatang di atas. Kurikulum sekolah yang ada pada saat ini mewajibkan anak untuk lulus di semua mata pelajaran. Anak-anak dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran dan melupakan potensi unggul yang dimiliki oleh setiap anak.
Setelah anak-anak lulus dari sekolah dan bekerja, mereka akan bekerja setengah-setengah karena tidak sesuai dengan potensi unggulnya. Bahkan ada yang bekerja diluar latar belakang pendidikannya. Yang lebih parah lagi, mereka seringkali tawuran, terlibat kedalam pergaulan yang bebas dan lain-lain. Akankah sistem pendidikan yang ada saat ini terus dipertahankan? Apa kata dunia!!


Inspirasi tulisan dikutif dari buku Ayah Edy “Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak”

Tuesday, 13 October 2015

PELAJARAN APA YANG DISUKAI ANAK SD? (bagian 2)

Ketika saya mengajar di kelas rendah khususnya siswa SD kelas 2 dan 3, pelajaran yang paling siswa sukai adalah menggambar dan olahraga. Kali ini saya akan berbagi inspirasi tentang pelajaran olahraga yang disukai siswa SD. Yang pelajaran menggambar sudah saya bahas di artikel sebelumnya. Kalau belum baca Klik disini aja!!
“Pak, besok kita pelajaran olahraga ya?” (tanya siswa dengan penuh harapan)
“Ya!! Jadi, besok kalian harus memakai baju olahraga semuanya”
“Horeeeeee!! Asyiiiiiiiiiiiiiiikk!”(siswa sangat senang dan bersemangat sekali).
Dari percakapan tersebut pelajaran olahraga adalah salah satu pelajaran yang paling disukai siswa SD khususnya siswa kelas rendah. Pelajaran yang paling sering mereka tanyakan kepada saya ketika mengajar adalah olahraga dan menggambar. Pelajaran lain seperti matematika, IPA dll kurang begitu mereka sukai. Kenapa ini bisa terjadi? Terus, apa hubungan antara olahraga dengan keberhasilan dalam pembelajaran?
Pernahkah anda mengenal teori pendidikan progresif oleh John Dewey?
Teori pendidikan progresif oleh John Dewey menerapkan prinsip pembelajaran sambil melakukan (learning by doing). Dalam pendidikan progresif, isi pengajaran berasal dari pengalaman siswa sendiri yang sesuai dengan minat dan keutuhannya. Siswa akan memperoleh pengalaman langsung dengan ikut aktif terlibat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran.
Siswa SD khususnya kelas rendah, prinsip belajar sambil melakukan ini lebih ditekankan. Pengalaman belajar dengan cara praktek langsung akan menghasilkan belajar yang tidak mudah dilupakan. Siswa di arahkan untuk melakukan kegiatan belajar secara langsung.
Saya pun berpendapat bahwa pelajaran olahraga sesuai dengan teori pendidikan progresif John Dewey (learning by doing). Olahraga akan memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa. Siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan olahraga. Di dalam olahraga semua indra siswa aktif bergerak sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna.
Pelajaran olahraga pun, “bak menjadi pelajaran primadona” bagi siswa. Pelajaran yang paling ditunggu siswa adalah pelajaran olahraga. Mereka begitu antusias dan senang dalam mengikuti pembelajaran olahraga karena pelajaran olahraga memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan ikut terlibat dalam pembelajaran.
Dari pengalaman ini, saya pun mendapatkan hikmah bahwa kalau kita menginginkan siswa bersemangat dan menyukai pelajaran lain seperti matematika, IPA dan lain-lain. Maka kita harus bisa memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa. Siswa harus dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa harus belajar sambil melakukan (learning by doing) sesuai dengan teori pendidikan progresif John Dewey.

Semoga menginspirasi!!

Sunday, 13 September 2015

BAGAIMANAKAH BENTUK RPP YANG BAIK ITU?

 “Kegagalan dalam berencana maka sama saja kita sedang merencanakan kegagalan”. Ungkapan ini pun berlaku dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran harus dilakukan secara sadar dan terencana. Perencanaan dalam pembelajaran dikenal dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Guru harus mampu membuat RPP dengan baik supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula.
Bagaimanakah bentuk RPP yang baik itu?. Pertanyaan ini ada dipikiran saya ketika selesai ujian Micro Teaching Pendamping Sekolah Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa tahun 2013 lalu. Kebetulan, setelah  selesai Micro Teaching ada sesi tanya jawab. Pertanyaan tentang “Bagaimana bentuk RPP yang baik pun?” terlontar dari mulut saya kepada tim penilai Micro Teaching.
Salah satu Tim penilai Micro Teaching yaitu Pak Asep Sapa’at (Aktivis Sekolah Guru Indonesia) menjawab pertanyaan dari saya. Beliau pun memberikan penjelasan yang intinya sebagai berikut:
Format RPP itu tidak perlu dipermasalahkan. Mau bentuknya dideskripsikan silahkan, mau yang tabel juga silahkan karena yang terpenting dari RPP itu harus memuat Tujuan, Strategi dan Evaluasi yang saling berhubungan satu sama lain.
Pak Asep Sapa’at pun secara lebih lanjut menjelaskannya dengan menggunakan ilustrasi gambar di bawah ini!
Di dalam sebuah RPP maka harus ada Tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil belajar yang harus di capai oleh siswa. Tujuan pembelajarn harus memuat berbagai ranah yang dapat diukur sesuai dengan Taksonomi Bloom yakni kognitif, afektif dan psikomotor.
Terus, bagaimanakah cara untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran? Apakah ada sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu  mencapai tujuan pembelajaran tersebut?
Strategi pembelajaran dapat membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka, RPP harus dibuat guru dengan menggunakan strategi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Nah, cara untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran adalah dengan melakukan evaluasi. Evaluasi harus mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Ada beberapa evaluasi yang dapat digunakan yakni PG, Essay, observasi, portofolio dan lain-lain.
Secara sederhana, RPP yang baik adalah RPP yang memuat Tujuan, Strategi dan Evaluasi yang saling berhubungan satu sama lain. Buatlah tujuan pembelajaran yang dapat diukur karena jika sesuatu dapat DIUKUR, maka dapat DIEVALUASI.
Pada artikel ini saya akan memberikan contoh RPP yang memuat Tujuan, Strategi dan Evaluasi yang saling berhubungan.

Silahkan download klik disini

PELAJARAN APA YANG DISUKAI ANAK SD? (bagian 1)

Sempat terlintas di dalam pikiran pertanyaan tentang “Pelajaran apa yang paling disukai oleh anak SD?”. Pertanyaan itu pun mulai terjawab ketika saya mengajar di kelas 2 dan 3 SDN Indularang Kecamatan Taraju Kab Tasikmalaya. Berdasarkan catatan lapangan, pelajaran yang paling mereka sukai adalah menggambar dan olahraga. Kali ini saya hanya akan berbagi inspirasi tentang pelajaran menggambar saja. Yang pelajaran olahraga nyusul aja yaaa di bagian 2..hehehe

“Pak, kapan kita menggambar lagi?” (tanya siswa dengan penuh harapan)
“Ok, kita sekarang menggambar!!”
“Asyiiiiiiiiik....Horeeeeee!!!”(siswa sangat antusias sekali menyambutnya bahkan ada yang sampai loncat-loncatan. Terlihat sekali di raut wajah mereka betapa mereka sangat senang sekali dengan menggambar).

Nah, dari percakapan di atas sayapun mendapatkan “sinyal” bahwa siswa SD suka dengan pelajaran menggambar khususnya anak-anak kelas rendah. Pelajaran yang paling sering mereka tanyakan kepada saya ketika mengajar adalah menggambar dan olahraga. Pelajaran lain seperti matematika, IPA dll kurang begitu mereka sukai. Kenapa ini bisa terjadi? Terus, apa hubungan antara menggambar dengan keberhasilan dalam pembelajaran?

Pernahkah anda mengenal konsep Triune Brain dari Paul D. MacLean? Konsep Triun Brain adalah pembagian otak manusia menjadi tiga, yaitu otak reptil, otak limbik (mamalia), dan otak neokorteks. Triune Brain ini adalah saluran arus informasi. Pertama-tama informasi masuk lewat otak reptil. Jika otak reptil terpuaskan, informasi tersebut akan masuk ke otak limbik. Jika otak limbik terpuaskan. Informasi tersebut akan diolah otak neokorteks dalam aktivitas berpikir. Neokorteks lah yang dapat membuat siswa berpikir untuk belajar.

Sebaliknya, jika otak reptil tidak terpuaskan maka informasi yang masuk ke otak limbik tidak akan sempurna, begitupun jika masuk ke otak neokorteks akan terjadi proses berpikir yang kurang sempurna.

Di dalam pembelajaran pun, arus informasi otak ini tentunya terjadi juga. Artinya, jika otak reptil siswa terpuaskan dalam proses belajar, maka selera belajar siswa pun akan tinggi dan hasil belajarnya pun akan meningkat. Intinya, puaskan dulu otak reptil agar bagian otak limbik dan neokorteks terpuaskan juga.

Berikut ilustrasi gambar arus informasi Triune Brain:
Terus, bagaimana cara untuk memuaskan otak reptil? Dalam buku Turbo Neuro Selling karya Awie Suwandi, menjelaskan ada beberapa stimulus yang baik untuk mengakses otak reptil, yaitu:
1.      Stimulus yang fokus pada diri individu yang bersangkutan.
2.      Stimulus yang mengandung kontras.
3.      Stimulus yang bersifat konkret, nyata, dan bisa diterima secara langsung oleh pancarindera.
4.      Stimulus yang merupakan awal dan akhir sebuah proses.
5.      Stimulus yang bersifat visual.

Dari beberapa stimulasi tersebut, otak reptil menyukai stimulus yang bersifat visual. Dengan kata lain, otak reptil menyukai gambar. Saya pun tak heran mengapa siswa sangat menyukai pelajaran menggambar? Karena pelajaran menggambar dapat memuaskan otak reptil. Jika otak reptil terpuaskan maka bagian otak yang lainnya pun akan berjalan dengan baik. Siswa pun akan merasa sangat bersemangat belajar apabila otak reptil terpuaskan. Jadi, kalau kita ingin agar siswa menyukai pelajaran lain seperti matematika, IPA dan lain-lain maka kita harus memuaskan terlebih dahulu otak reptil. Salah satu cara memuaskan otak reptil yaitu menggunakan gambar.

Semoga menginspirasi!!