“Sampah!!”. Itulah sebuah
kata yang sederhana jika diucapkan, tetapi berakibat fatal apabila
keberadaannya dibiarkan “merajalela” begitu saja. Sampah tersebut akan
mengancam kesehatan dan lingkungan kita. Kerusakan lingkungan seperti bencana
yang terjadi didominasi oleh sampah sebagai penyebabnya. World Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah
terjadi 4.130 bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta
meninggal dunia dan kerugian material mencapai US$1,195 triliun. Mengerikan!!
Sampah sangat dekat
dengan kehidupan manusia. Segala aktivitas yang dilakukan manusia selalu
menghasilkan sampah. Sampah adalah suatu barang atau benda yang dibuang karena
tidak terpakai lagi. Misalnya, kita membeli permen dan memakannya. Nah, setelah
kita selesai makan biasanya ada wadah plastik sebagai pembungkus permen
tersebut. Wadah plastik tersebut akan menjadi sampah karena tidak terpakai
lagi. Apa yang kita lakukan terhadap sampah plastik tersebut? Ya... pasti kita
semua bisa menjawabnya dengan membuangnya ke tong sampah. Tetapi, apakah dengan
membuang sampah tersebut ke tong sampah dapat menyelesaikan permasalahan
sampah? Saya tegaskan BELUM BISA!!. Kalau hanya membuang sampah ke tong sampah,
maka lama-kelamaan sampah tersebut akan menumpuk dan menggunung. Hal tersebut
belum dapat menyelesaikan masalah bahkan akan menimbulkan masalah baru yaitu
pencemaran lingkungan. Perlu adanya perlakuan terhadap sampah yang sudah
terkumpul, yaitu dengan melakukan upaya memanage atau mengolah sampah tersebut.
Jadi, redaksi kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya” harus di tambah lagi
dengan redaksi kalimat “Kemudian olahlah kembali sampah tersebut”. Ini baru Pas
Mantaff!!! Hehehe
Sampah rumah tangga
seperti sisa-sisa sayuran, sisa-sisa makanan, kemasan makanan yang tak terpakai,
dan sebagainya adalah penghasil sampah terbanyak setiap harinya. Itu baru rumah
tangga, bagaimana dengan tempat-tempat lain seperti restoran, perkantoran,
mall, tempat wisata, sekolah, rumah sakit, dan pabrik-pabrik? Pasti banyak juga
jumlahnya. Apabila sampah dari berbagai tempat tersebut terkumpul dalam satu
tempat maka jumlahnya akan “very-very fantastik”. Bisa-bisa memecahkan rekor
MURI dengan jumlah sampah teeerrrrbuuaaaanyaaaak. Hehehe
Sampah yang menumpuk
setiap harinya akan menimbulkan berbagai masalah. Baik itu masalah kesehatan
atau masalah lingkungan. Sampah tersebut dapat menimbulkan polusi air, udara,
dan tanah. Sampah di sungai dapat menyumbat aliran air dan ketika musim
penghujan datang maka akan menimbulkan bencana banjir contohnya di kota-kota
besar yang selalu “berlangganan” banjir yaitu Jakarta, Tangerang dll. Sampah
yang menumpuk disuatu tempat lama kelamaan akan menimbulkan bau tidak sedap.
Bau tidak sedap itu pun akan mengganggu kegiatan masyarakat dan merusak
kesuburan tanah. Oleh karena itu, perlu adanya penyadaran kepada masyarakat
agar dapat mengatasi permasalahan sampah tersebut. Nah, bagaimana cara untuk mengatasinya?
Ya ... dengan menggunakan 3 Jurus Jitu “Penakluk” Sampah. Hehehe
Inti dari ke-3 Jurus
Jitu “Penakluk” Sampah ini adalah kita akan mampu memanajemen atau mengolah
sampah yang ada. Permasalahan sampah timbul karena ketidakmampuan manusia dalam
memanage sampah. Jangan sampai semakin hari sampah semakin menumpuk dan
akhirnya menggunung seperti gunung Mount Everest. Hehehe. Ingat pribahasa!! “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi
bukit”, Jika sampah dibiarkan “merajalela” setiap harinya tanpa dilakukan
manajemen yang baik maka sampah tersebut akan semakin banyak dan akan mengancam
kehidupan yang ada.
Untuk memanajemen
sampah, salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan menggunakan 3 Jurus
Jitu “Penakluk” Sampah. Apa saja 3 Jurus
Jitu “Penakluk” Sampah itu? Anda mulai penasaran? Sabarrr!! Sabarr!! Berikut ini penjelasan
mengenai 3 Jurus tersebut. hehehe
Ke-3 Jurus tersebut
disingkat 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycle. Sudahkah anda mengenal mahluk 3R
ini? Hehehe. 3R ini banyak dilakukan
oleh para pecinta lingkungan karena sangat sederhana dan mudah sekali untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memanajemen sampah dengan sistem 3R
dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari) dan di mana saja.
Sistem 3R ini merupakan salah satu solusi yang dapat menyelesaikan berbagai
masalah yang ditimbulkan oleh sampah. Ok, selanjutnya kita lanjut membahas R
yang pertama yaitu Reduce.
1. Reduce
Reduce berarti
mengurangi. Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir adanya sampah. Sehingga,
sampah yang dihasilkan pun tidak banyak. Contohnya:
- Bawalah tas belanja sendiri ketika berbelanja, ssehingga kita tidak perlu lagi menggunakan/membeli kantong plastik.
- Mengurangi penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable. Plastik jenis ini lebih ekonomis dan ramah lingkungan karena mudah diuraikan
- Jangan sering-sering jajan. Jajanan di sekolah-sekolah biasanya menggunakan kemasan plastik, seperti snack, permen, minuman, juga makanan. Lebih baik membawa bekal makanan atau minuman dari rumah sendiri
- Usahakan mengprint atau fotokopi secara bolak-balik, apakah itu terkait dengan tugas sekolah atau yang lainnya. Dengan demikian, jumlah kertas yang diperlukan lebih sedikit
- Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat supaya penggunaan kertas dapat diminimalisir
- Hindari membeli barang-barang, baik makanan, pakaian, alat elektronik dan perabot rumah tangga secara berlebihan. Belilah barang yang sesuai kebutuhan saja.
2. Reuse
Reuse berarti
menggunakan kembali. Dengan menggunakan kembali benda-benda yang tidak
terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak perlu lagi membeli barang
karena barang yang kita perlukan masih ada. Contoh-contohnya yaitu:
- Kumpulkanlah kantong plastik yang didapat dari pasar, supermarket atau tempat lainnya agar dapat digunakan kembali apabila kita membutuhkan kantong untuk membawa barang
- Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat dicharge kembali
- Gunakan kaleng-kaleng bekas sebagai tempat pensil, pot tanaman, celengan, dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan dihias menggunakan kreativitas kita
- Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng
- Gunakan kembali baju-baju bekas tak terpakai sebagai lap atau keset. Selain itu, kita juga bisa membuat selimut, serbet, taplak meja, tas, atau dompet dari kain-kain bekas
- Belajarlah membuat kerajinan dari barang-barang bekas. Menciptakan kerajinan akan melatih keterampilan dan menumbuhkan kreativitas
- Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali
- Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan misalkan tukang luak
3. Recycle
Recycle berarti mendaur
ulang. Dengan mendaur ulang sampah, benda-benda yang dibuang atau tidak
terpakai akan dapat digunakan kembali bahkan akan bernilai jual. Kita harus mengumpulkan
dan memilah-milah sampah yang ada dan mengelompokkannya menjadi sampah organik
dan anorganik. Hal ini perlu dilakukan agar dapat memudahkan kita memberikan
perlakuan kepada masing-masing kelompok sampah tersebut.
- Sampah anorganik seperti plastik, kertas, botol plastik dan lain-lain dapat kita daur ulang kembali. Contohnya: sampah kertas dus makanan bisa kita daur ulang menjadi kerajinan tempat pensil, sampah plastik bekas kemasan detergen dapat didaur ulang menjadi tas
- Sampah organik seperti dedaunan kering, sisa-sisa makanan, dan limbah rumah tangga lainnya bisa kita daur ulang menjadi pupuk kompos atau pak-kan hewan ternak.
Itulah 3 Jurus Jitu “Penakluk”
sampah yang cukup efektif untuk dilakukan dalam “menaklukkan” pertumbuhan
sampah. 3 jurus yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi
penanganan sampah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana
saja. Salah satu tempat yang efektif untuk mengimplementasikan 3 jurus ini
adalah di sekolah. Sekolah dapat memberikan pembelajaran dan pembiasaan kepada
siswa dalam memanajemen sampah. Para siswa harus didik sejak dini untuk ramah
terhadap lingkungan sebagai bekal di masa depan mereka. Sebagai contoh implementasinya
yaitu di sekolah SD yang pernah saya tempati. Di SDN 014 Gunung Belah
Tarakan Kalimantan Utara dan SDN Indularang Kec Taraju Kab Tasikmalaya Jawa
Barat.
Dari kedua SD tersebut
saya selalu berusaha untuk menerapkan 3 Jurus “Penakluk” sampah tersebut, misalnya:
1.
SDN 014:
ü Mengolah
sampah kertas koran dan kardus menjadi tempat tissu dan gantungan kelas
ü Sampah
kertas dan karton diolah menjadi display kelas
ü Sampah
kertas koran diolah menjadi taplak meja dan bunga
ü Sampah
botol plastik air mineral diolah menjadi hiasan bunga/hiasan gantungan
kelas/menjadi tempat pensil/tempat vas bunga
ü Sampah
sedotan dan kardus diolah menjadi hiasan rumah-rumahan
ü Sampah
plastik kopi diolah menjadi hiasan bunga
Siswa
SDN 014 berkreasi taplak meja dan tempat tissu dalam acara Hasta Karya
2.
SDN Indularang:
ü Mengolah
sampah kertas, kardus, dedaunan dan lain-lain menjadi tempat sampah mini
ü Sampah
kertas dan karton diolah menjadi display kelas
ü Sampah
koran dan sedotan menjadi gantungan kelas
Tong
sampah mini kreasi siswa kelas II SDN Indularang
Bagi kebanyakan orang,
sampah di anggap sebagai sesuatu yang
kurang bermanfaat. Tetapi sampah tersebut dapat kita “sulap” menjadi sesuatu
yang bermanfaat dan bernilai jual. Mengolah sampah juga tidak memerlukan biaya
yang banyak karena semuanya ada disekitar kita. Kita tinggal mengolahnya saja
dengan kreatifitas yang kita miliki.
Memanajemen sampah
dengan sistem 3R, di samping untuk menjaga
kehidupan yang ada, pemanfaatan sampah tersebut mampu memberikan ilmu
bagi para siswa/kita semua, menanamkan karakter cinta dan peduli terhadap
lingkungan dan dapat membantu pemerintah juga dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
Untuk itu, mari kita memanage sampah yang ada di sekitar kita dengan
menggunakan 3
Jurus “Penakluk” Sampah. Go
Green!
Sumber: Bahan dikutif dari pelbagai sumber
0 comments:
Post a Comment